Tangerang, Metrokitanews.com 24 Agustus 2025 – Setiap hari Minggu pagi, Lapangan Ahmad Yani di Kota Tangerang mendadak penuh sesak oleh warga yang ingin berolahraga. Fenomena ini menggambarkan betapa minimnya ruang terbuka publik di kawasan padat penduduk, sehingga lapangan ini menjadi alternatif utama bagi masyarakat untuk melepaskan penat dan menjaga kebugaran.
Lapangan Ahmad Yani menjadi pusat kegiatan olahraga warga, mulai dari jogging, senam, bersepeda, hingga sekadar berjalan santai bersama keluarga. Tidak hanya olahraga, kawasan sekitar lapangan juga dipenuhi aktivitas ekonomi kecil, seperti pedagang makanan, minuman, hingga jasa parkir.
Mereka yang datang tidak hanya warga sekitar, tapi juga dari berbagai wilayah lain seperti Poris, Kutabumi, hingga Batuceper. Beragam usia hadir, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa hingga lanjut usia. Bahkan, lapangan ini juga jadi tempat berkumpul komunitas hobi seperti komunitas gowes, senam bersama, dan pecinta jogging.
Lapangan Ahmad Yani, yang berlokasi di pusat Kota Tangerang, menjadi titik sentral masyarakat untuk mengakses ruang terbuka hijau. Lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau menjadikannya tempat favorit di akhir pekan. Rina (34), warga Kutabumi, mengaku sengaja datang setiap Minggu bersama keluarga karena suasananya lebih segar dan ramai.
“Di sekitar rumah saya susah cari tempat olahraga yang lapang. Kalau di sini bisa lari, anak-anak juga bisa main bebas. Rasanya puas setiap Minggu datang ke Lapangan Ahmad Yani,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Sugiarto (46), seorang warga Poris yang rutin jogging.
“Olahraga di sini lebih semangat karena ramai. Kadang juga bisa ketemu teman lama. Tapi memang sudah mulai padat banget, semoga pemerintah bisa menambah ruang terbuka lain,” katanya.
Puncak keramaian biasanya terjadi pada Minggu pagi, sejak pukul 06.00 hingga 10.00 WIB. Pada jam-jam tersebut, ribuan warga memadati lintasan jogging, tribun, hingga area taman. Setelah itu, sebagian warga memilih sarapan di warung-warung makan yang berjajar di luar lapangan.

Slamet (52), salah satu tukang parkir di sekitar lapangan, menyebut bahwa Minggu pagi menjadi “hari panen” baginya.
“Kalau Minggu parkiran bisa penuh. Banyak orang datang bawa motor bahkan mobil. Lumayan buat tambahan rezeki, tapi kadang jadi repot juga karena terlalu ramai,” jelasnya sambil mengatur kendaraan.
Minimnya sarana olahraga di permukiman membuat warga berbondong-bondong datang ke Lapangan Ahmad Yani. Selain sebagai tempat olahraga, suasana kebersamaan juga menjadi daya tarik tersendiri. Banyak warga yang datang bersama keluarga untuk menikmati udara pagi, sekaligus membangun interaksi sosial.
metrokitanews.com | Jerry