Emak Emak Perakit Mainan Bangkitkan UMKM dari Rumah : Dari Dapur menuju Peluang Emas.

Gambar : mainan yang telah selesai di rakit.

Tangerang, Rajeg Mulya, Metrokitanews.com – Di tengah tantangan ekonomi yang menekan banyak keluarga, seorang ibu rumah tangga berinisial W muncul sebagai sosok inspiratif di lingkungannya. Berbekal kepercayaan dari salah satu pabrik mainan di Tangerang, W mendapatkan proyek merakit mainan anak-anak, dan menjadikannya sebagai peluang untuk membangkitkan ekonomi lokal, khususnya bagi para ibu rumah tangga.

Ibu W mendapat proyek merakit mainan plastik dari pabrik, dan mengalihdayakan pekerjaan tersebut kepada warga sekitar, khususnya kaum ibu. Setiap mainan yang berhasil dirakit akan dihitung berdasarkan berat per kilogram, dengan harga yang bervariasi, tergantung jenis mainannya.

Para ibu rumah tangga dari lingkungan sekitar antusias mengikuti ajakan ini. Dengan didampingi oleh Ibu W, mereka tidak hanya bekerja dari rumah, tetapi juga mendapatkan pelatihan khusus merakit mainan sebelum memulai perakitan.

“Kami senang karena bisa bantu suami dan tetap dekat dengan anak-anak,” ujar salah satu ibu yang terlibat dalam program ini.

Gambar : seorang ibu sedang melakukan pengecekan kontruksi mainan.

Kegiatan perakitan mainan ini dilakukan secara home industry di beberapa titik rumah warga di Rajeg, yang dikoordinir langsung oleh Ibu W sebagai perantara resmi dari pihak pabrik.

Program ini sudah berjalan sejak awal Juni 2025, dan terus mengalami pertumbuhan baik dari segi jumlah pekerja maupun volume pesanan dari pabrik mainan. Dalam dua minggu, permintaan meningkat bahkan ibu ibu yang ikut dalam kegiatan ini pun terus bertambah.

Program ini membuka peluang kerja produktif dari rumah, tanpa meninggalkan kewajiban utama sebagai ibu. Selain itu, kegiatan ini mendukung ekonomi keluarga dan sekaligus menjadi bentuk pemberdayaan UMKM skala mikro yang berpotensi berkembang.

“Ini bukan sekadar pekerjaan, tapi jalan keluar untuk banyak ibu yang ingin mandiri secara ekonomi,” ujar Ibu W dengan semangat.

Pabrik mengirimkan bahan mentah (komponen mainan) kepada Ibu W, yang kemudian membagikannya kepada para ibu dengan sistem kerja rumahan. Setelah merakit, hasil ditimbang dan dibayar sesuai berat. Ibu W memastikan semua pekerja mendapat pelatihan dan panduan standar kualitas dari pabrik, sehingga hasil tetap terjaga.

Langkah sederhana yang dilakukan oleh Ibu W membuktikan bahwa UMKM tak selalu butuh modal besar, tapi cukup dengan kemauan, jaringan, dan semangat untuk membantu sesama. Kini, para ibu ibu rumah tangga bisa merasakan manfaat ekonomi tanpa meninggalkan rumah.

Program ini diharapkan bisa menjadi percontohan pemberdayaan ekonomi mikro, sekaligus menjadi inspirasi bagi banyak perempuan lainnya untuk memulai wirausaha dari potensi lingkungan sekitar.

Jerry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *