Drama Wartawan Dibalik Kios Obat Dan Bisnis Gelap Reputasi Diabaikan ?

Metrokitanews.com, Jakarta — Beredar rekaman video berdurasi 2 (dua) menit yang tengah jadi perbincangan menggambarkan momen ketegangan antara dua wartawan dan seorang penjaga kios di wilayah Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan pada Kamis (11/4).

Kios tersebut diduga menjual obat-obatan daftar G, termasuk jenis Tramadol yang memiliki efek serupa narkotika.

Dalam video, seorang wartawan (PH) saat mendatangi kios obat tersebut bertanya kepada penjaga kios siapa pemiliknya. Penjaga kios menyebutkan nama seseorang (AM), namun pertanyaan menarik muncul “Alam itu siapa ?…mengapa kamu menyebut nama wartawan sebagai apa dia ?” tanya (PH) penasaran.

Seperti enggan memberikan penjelasan lebih lanjut kepada (PH) si penjaga kios menjawab singkat, ” Pokoknya kami udah beres dengan media”, seraya menghubungi seseorang melalui panggil an Vidio Call WhatsApp.

Orang yang ditelpon adalah oknum wartawan (AM) yang diduga membackup kios obat ilegal tersebut.

“Ini kios saya…! kenapa kesini…?” aku (AM) kepada (PH)

Ironis, dua orang wartawan satu profesi yang seharusnya saling mendukung dalam data dan fakta pada setiap informasi yang didapat, justru berbanding terbalik, terlibat adu argumen dan saling klaim sikap yang ditunjukkan adalah benar.

Kejadian yang melibatkan dua orang seprofesi di balik kios obat yang mencurigakan, ada drama yang melibatkan nama-nama, bisnis gelap, dan pertanyaan tentang integritas wartawan. Bagaimana peran (AM) dalam kasus ini ?. Apakah ada keterlibatan lebih dalam yang belum terungkap ?

Jadi tanda tanya, latar belakang dan motivasi di balik rekaman video ini. Apakah ada kepentingan tertentu yang ingin dilindungi ?, ataukah ini hanya permulaan dari cerita yang lebih kompleks ?.

Saat kita mengejar kebenaran, kita juga harus berhati-hati dengan peran media dan wartawan. Apakah mereka hanya melaporkan fakta atau terlibat dalam skenario yang lebih rumit ?. Pertanyaan ini mengingatkan kita bahwa dalam dunia jurnalistik, nama dan reputasi bukanlah sekadar kata-kata.

Kejadian ini mengajarkan kita pentingnya menggali lebih dalam, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan memahami konteks di balik setiap peristiwa. Semoga investigasi lebih lanjut jadi terang benderang di balik kios obat dan mengungkap kebenaran yang sebenarnya.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *