Bandara Soetta Layani 980 Penerbangan Per Hari Selama KTT ASEAN

Metrokitanews.com – Indonesia menjadi tuan rumah untuk menyambut salah satu acara besar dibidang ekonomi dan budaya ASEAN dengan nama KTT ASEAN. Tentu dengan adanya acara ini intensitas penerbangan baik dalam dan luar negeri semakin padat.

Meskipun demikian Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) akan melayani sebanyak 980 penerbangan per hari selama perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN berlangsung dengan penuh komitmen tidak ada penerbangan yang diberhentikan.

“Memastikan sebanyak 960 hingga 980 penerbangan terjadwal per hari di Bandara Soekarno Hatta. Pasalnya Bandara Soetta tetap melayani penerbangan reguler selama KTT ASEAN berlangsung,” ujar Presiden Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, Senin (4/9/23).

Awaluddin menegaskan, tidak ada penutupan untuk penerbangan komersil menjelang maupun saat penyelenggaraan KTT ASEAN ke-43. Guna memastikan kelancaran layanan seluruh penerbangan, pihak Angkasa Pura II pun telah menyiapkan prosedur dan rencana operasi di Bandara Soetta.

“Simulasi operasi telah dilakukan, rencana operasi siap dijalankan. Angkasa Pura II harus menjaga kelancaran operasional penerbangan kenegaraan dan juga penerbangan reguler di Bandara Soetta,” ungkap Awaluddin.

Ia menjelaskan, Bandara Soetta mengemban tugas memberikan kesan pertama yang baik bagi para kepala negara, tamu negara, dan delegasi KTT ASEAN.

“Bandara Soetta menjadi pintu masuk utama bagi para tamu negara, dan tugas kita adalah memastikan kedatangan berjalan lancar,” ucapnya.

Awaluddin menekankan bahwa seluruh personel telah siap dan seluruh fasilitas sudah dipastikan keandalannya. Di samping itu, personel Bandara Soetta juga telah meningkatkan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait.

“Hal ini untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan pelayanan. Namun Angkasa Pura II di dalam mengemban tugas menyambut kedatangan para tamu negara ini tidak bisa sendiri, tetapi membutuhkan kerja sama stakeholder lainnya,” jelasnya.

KTT ASEAN yang berlangsung mulai tanggal 5-7 September ini Indonesia sebagai tuan rumah harus memberikan cerminan bagi negara negara lain dalam menjaga kelancaran acara besar ini yang akan di selenggarakan di Gedung JCC Jakarta.

(Andry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *