Metrokitanews.com – Penasehat Pejuang Batak Bersatu (PJBB) Boasa Simanjuntak menanggapi adanya klarifikasi dari Ormas Horas Bangso Batak (HBB) yang beredar di tik tok bahwa apa yang disampaikan mereka 15 orang dari Pejuang Batak Bersatu yaitu sah-sah saja tapi faktanya melebihi 15 orang, kemudian kalau menenai jumlah masa yang dimaksud jadi suatu penghalang bagaimana dengan orang-orang berorasi yang tidak masuk didalam surat aksi bisa berorasi hanya 1 orang bagaimana dengan yang menamakan organisasi-organisasi aliansi masyarakat Sumatera Utara yang hadir dengan hanya 3 orang; tuturnya Boasa Simanjuntak saat di temui di Cafe Panglima Jl HM. Said Gaharu, Kec. Medan Timur Kota Medan, Rabu (26/072023).
“Kenapa kami menilai ada kecurigaan?. Begini 2 minggu sebelum aksi saya sudah dihubungi dan bertemu dengan pihak Direktorat Polda Sumut. Saya sudah bicara dan menyampaikan pada saat itu fokus untuk aksi yang akan dilaksanakan pada saat seremonial pada saat Kapolda baru masuk ke Polda Sumatera Utara. Nah mereka mendengar informasi ini ada gelombang aksi mereka mempertanyakan kepada saya siapa-siapa yang akan beraksi dan unjuk rasa pada saat Kapolda Seremonial baru masuk,” ujar Boasa Simanjuntak.
Pembinaan Pejuang Batak Bersatu mengatakan, pada saat itu dia sebutkan Pejuang Batak Bersatu ada Gaharu dan ada mungkin beberapa komunitas ormas dari saudara-saudara Nias tapi belum ada terkonfirmasi. Kemudian mereka mempertanyakan bagaimana hubungan dengan HBB, Lamsiang Sitompul, saya bilang hubungan saya itu biasa-biasa saja saya tidak mempunyai komunikasi dan saya tidak mempunyai hal-hal yang tidak baik tapi kami tidak pernah berkomunikasi dalam hal apa pun belum pernah bersinggungan. Kemudian dipertanyakan sama saya kira-kira apa nanti statement yang mau saya bawakan pada saat aksi saya sebut statement yang saya bawa pada saat aksi statement yang adalah tentang (Promotor dan Presisi). Apa yang disebut dengan PROMOTER dan PRESISI saya jelaskan bahwa jelas pada saat saya berorasi saya akan menyampaikan Promoter dan Presisi hanyalah SEMBOYAN, hanyalah KUMUR-KUMUR mungkin dari pihak Direktorat Intel sangat berbahaya mungkin sangat-sangat artinya tidak bersahabat kalau sudah saya berorasi tentang PROMOTER dan PRESISI: tandasnya Pembina PJBB.
Maka dibuatlah skenario dengan klarifikasi nama-nama yang berorasi pada saat aksi itu sudah di sampaikan pada pihak Direktorat Intel terus sejak kapan ini aksi harus berpatokan pada nama-nama yang sudah disepakatan tidak pernah ada, saya pemain Reformasi 1999 ribuan aksi Sudah saya mainkan tapi belum pernah ada yang namanya nama-nama yang orator itu diserahkan kepada pihak kepolisian belum pernah ada itu.
Terpisah kenapa saya dibatasi tanda kutip saya menduga bahwa apa bila saya diberikan waktu dan tempat berorasi yang saya orasikan tentang PROMOTER dan PRESISI tentu tidak bersahabat dan bahkan disitu jelas-jelas saya menyampaikan memberikan dukungan kepada KAPOLDA baru nanti untuk tidak seperti KAPOLDA yang digantikan sebelumnya, karena Kapolda yang digantikan ini tidak memiliki kinerja bahkan proses-proses pro-justitia yang dilakukan oleh penyelidik dan penyidik di kepolisian ini ada proses-proses yang tidak mempunyai suatu keadilan itu yang saya sampaikan kepada orang Intel jadi. Mungkin dengan adanya klarifikasi yang disampaikan orang-orang HBB katanya bahwa yang berorasi itu sudah ada kesepakatan ini hanyalah saya lihat hanya untuk pembenaran yang pasti disini tanda petik besarlah tanda kutip besar saya harus dijegal dan tidak boleh saya memberikan orasi pada saat aksi: Tandasnya Boasa Simanjuntak.
Boasa menambahkan karena orasi-orasi yang kita dengar semalam yang mereka sampaikan pada orasi-orasi hanya standarisasi standar tidak ada pengupasan tentang orasi itu apa tujuannya dan tidak ada yang spesifik orasi itu hanya menyampaikan dan, saya melihat hanya kepingin saja ketemu Kapolda kepingin saja ketemu kepada para pejabat kepolisian gituloh. Karena bagi mereka satu kebanggaan kalau sudah bertemu kemudian dipublikasi berfoto bagi mereka ada kebanggaan memang betul ada kebanggaan, tapi bagi seorang Boasa bukanlah suatu kebanggaan saya banyak berfoto kepada pejabat-pejabat kepolisian bukan suatu ukuran bagi saya dan tidak pernah saya publikasi di media sosial jenderal-jendral mana berfoto kepada saya tidak pernah saya biarkan itu seperti air mengalir saja. Nah itu yang terjadi saya harus di counter semalam itu saya tidak boleh diberikan tempat tidak boleh diberikan ruang untuk menyampaikan orasi atas aksi Aliansi masyarakat Sumatera Utara sebenarnya kalau semalam ribut bisa-bisa saja. Karena itu bukan aksi monopoli bukan aksi tunggal HBB itu adalah aksi Aliansi siapa pun berhak tidak ada menjadi patokan menjadi ukuran atau keharusan nama-nama yang berorasi itu adalah hasil kesepakatan tidak bisa. Tidak bisa HBB yang menentukan demikian gituloh jadi mari waras-waras saja kita cerdas-cerdas,Kalau saya menduga saya harus tidak boleh naik ke panggung tapi mau bilang mungkin panggung aksi aliansi masyarakat Sumatera Utara kemarin itu belum ada panggung apa-apa dengan saya. Saya bukan mau curi panggung bukan naik ke pentas dan bukan naik ke panggung untuk aksi tersebut, kenapa saya sudah besar kok untuk apa gitu loh. Kenapa aksi itu saya akan manfaatkan sebagai corong bahwa Promoter dan Presisi ini tidak layak yang layak itu kinerja dari pada individu seseorang yang diberi amanah untuk menjadi pejabat untuk menjadi Pimpinan disalah satu propinsi salah satu kabupaten dan kota yang benar-benar bisa menjalankan keadilan itu yang mau saya tegaskan kemarin tapi mungkin penilaian mereka ini pasti akan berdampak. Karena saya menyinggung Promoter dan Presisi pihak oknum direktorat Intel Polda itu saja sederhana jadi jangan bilang karena jumlah masanya hanya 15 orang karena sudah disepakati siapa-siapa yang berorasi itu pret sama saya gitu loh jangan paksakan kehendak untuk bertemu untuk KAPOLDA sementara KAPOLDA tidak ada tapi memaksakan kehendak supaya bertemu supaya diterima oleh pejabat yang mewakil KAPOLDA artinya apa kita sendiri artikan kalau menurut saya klarifikasi demikian jadi kata penutupnya bahwa memang saya harus tidak diberikan panggung saya tidak diperbolehkan untuk menyampaikan orasi aksi karena apa sangat tidak bersahabat apa bila say berorasi didalam aksi tentang PROMOTER dan PRESISI karena banyak permasalahan yang saya ungkap kemarin terutama peristiwa ditetapkan satu keluarga tersangka di Nias Selatan ada yang ingat itu tidak ada, ada yang tahu itu tidak ada orang yang sudah jadi korban orang yang diserang dirumahnya di Nias Selatan malah dijadikan tersangka satu keluarga ada yang mengetahui tidak ada itulah yang saya mau sampaikan jadi klarifikasi saya mengenai video mereka sah-sah saja mereka buat pernyataan yang demikian sebenarnya saya engga juga sih panas juga telinga dan merah juga.
Boasa mengatakan begini mengenai kesepakatan itu bukan suatu aturan baku bukan suatu aturan mati itu yang perlu kita ketahui siapa pun berhak menyampaikan orasi justru orang yang tidak terdaftar disitu bisa berorasi gitu loh yang tidak ada organisasinya bisa berorasi jadi gak ini pret saya bilang pret jadi gak usah banyak cerita sama saya artinya ada khawatir ada ketakutan mereka kalau saya memang kemarin berorasi di dalam aksi saya menduga mereka memainkan peran karena orasi mereka tidak berbobot tidak punya nilai orasinya, tidak jelas tujuannya kalau hanya penekanan-penekanan penanganan kriminal tentang judi itu hanya kecil-kecil gitu loh yang paling mendasar bagaimana penanganan keadilan itu dia itu yang paling penting saya tekankan: tutup Boasa Simanjuntak.
(Yanto Lase)